JASA PEMBUATAN PTK SD SMP SMA KURIKULUM 2013-Penelitian tindakan kelas atau yang lazim disingkat PTK adalah jenis dari penelitian tindakan yang dilakukan di dalam ruang kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Jasa pembuatan ptk kurikulum 2013 Dalam Bahasa Inggris, ia bernama classroom action research. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.Jenis penelitian ini akhir-akhir ini menjadi trend yang sering dibahas di lingkungan pendidikan, terutama oleh para guru. Seiring tuntutan profesi dan kebutuhan sertifikasi guru serta tenaga kependidikan, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah wajib dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas kinerja guru dan tenaga kependidikan. Namun, pekerjaan yang menumpuk dan waktu yang tidak fleksibel membuat guru tidak memiliki banyak waktu luang untuk membuat laporan tentang pembelejaran dan penelitian yang telah dilakukannya. Jasa Pembuatan PTK Kurtilas hadir untuk membantu permasalahan Anda seputar pembuatan Laporan PTK.
PTK MATEMATIKA SMP KELAS IX LENGKAP WORD-Penelitian PTK ini dilakukan karena adanya permasalahan di kelas 9 SMP sebab rendahnya komunikasi matematika peserta didik pada pembelajaran matematika khususnya pada materi perbandingan bertingkat. Contoh PTK matematika ini dikarenakan sulitnya peserta didik dalam melakukan operasi pada bilangan perbandingan bertingkat dan banyaknya peserta didik yang salah dalam menerjemahkan soal download ptk kelas ix pada materi pokok tersebut. Berdasarkan PTK matematika lengkap word pengamatan juga diperoleh fakta bahwa nilai peserta didik pada tahun sebelumnya masih tergolong rendah hal ini dikarenakan kurangnya komunikasi peserta didik pada saat pembelajaran matematika.
Home » Abstrak » PTK SD » CONTOH PROPOSAL PTK SD Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Perkalian dengan Menggunakan Peraga Tulang Napier Kode (171 Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word), hubungi.
Guru kelas IX SMP mengajar dengan metode yang monoton sehingga proses komunikasi dalam pembelajaran berjalan searah. Hal ini yang membuat komunikasi matematika peserta didik tidak terbangun. Diharapkan pembelajaran PTK dengan model problem posing akan meningkatkan komunikasi matematika peserta didik pada materi perbandingan bertingkat.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan komunikasi matematika peserta didik melalui model pembelajaran problem posing. Hal ini terbukti adanya peningkatan pada pra siklus sebesar 35% dan siklus I sebesar 48,1% menjadi 70,4% pada siklus II. Selain itu peningkatan komunikasi matematika peserta didik juga mempengaruhi pada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IX SMP Negeri.
Dari nilai rata-rata pra siklus 50 dengan ketuntasan klasikal 41,7% menjadi 61 dengan ketuntasan klasikal 46,7% pada siklus I dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata 78,5 dengan ketuntasan klasikalnya mencapai 83,3%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti mengambil kesimpulan bahwa pembelajaran matematika melalui model pembelajaran problem posing dapat meningkatkan komunikasi matematika peserta didik kelas IX SMP khususnya pada materi perbandingan bertingkat. Contoh ptk matematika smp doc pembelajaran yang efektif ditandai dengan adanya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran hasil belajar dapat dilihat secara langsung. Oleh sebab itu, agar dapat dikontrol dan berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran di kelas, maka program pembelajaran tersebut harus dirancang oleh guru dengan memperhatikan berbagai prinsip yang telah terbukti keunggulannya secara empirik. Menurut pengalaman beberapa guru matematika SMP komunikasi matematika yakni suatu kemampuan peserta didik dalam menyampaikan sesuatu berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah yang dimiliki oleh peserta didik yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, yang dimiliki peserta didik kelas IX-F masih rendah.
Banyak peserta didik yang masih kesulitan dalam memahami konsep-konsep dan menyampaikan ide-ide yang dimiliki dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi pokok perbandingan bertingkat. Download ptk matematika kelas 9 pdf Model pembelajaran problem posing adalah suatu model pembelajaran yang mewajibkan peserta didik untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara mandiri. Bentuk lain dari problem posing, yaitu pemecahan masalah dengan melalui elaborasi yaitu merumuskan kembali masalah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana sehingga lebih mudah untuk dipahami. Sehingga pada prinsinya problem posing ditunjukkan dengan adanya pola pembelajaran yang menyisipi pengetahuan agama islam serta pengajuan masalah dari peserta didik terkait pembelajaran matematika yang memiliki nilai-nilai keislaman. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengukur dan meningkatkan kemampuann komunikasi matematika peserta didik. Judul ptk matematika smp pdf. Menurut Amin Suyitno, pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik.1 Pengertian ini mengisyaratkan bahwa pembelajaran merupakan proses yang sengaja direncanakan dan dirancang sedemikian rupa dalam rangka memberikan bantuan bagi terjadinya proses belajar.
Komponen yang harus ada demi terciptanya sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar adalah tujuan, materi/bahan ajar, metode dan media, evaluasi, didik/peserta didik, dan adanya pendidik/guru. Menurut Lester D.
Crow dan Alice Crow ”Learning is acquisitation of habits, knowledge, and attitude it involves new ways of doing things, and it operates in an individual’s attempts to over come obstacles or to udjust to new situations” 3 artinya belajar adalah hasil yang dicapai dari kebiasaan, pengetahuan, sikap. Ini mencakup cara baru dalam melakukan sesuatu dan mengoperasikannya atau menguasahakannya didalam usaha seseorang untuk mengatasi hambatan atau menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.
Pembelajaran matematika berdasarkan pada definisi pembelajaran yang dikemukakan Suyitno adalah proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dengan mengajarkan matematika kepada peserta didik yang di dalamnya terkandung upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam mempelajari matematika. Teori Jean Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak secara aktif membangun system makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Pengetahuan datang dari tindakan. Piaget yakin bahwa pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan sangat penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Dan interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran lebih logis.
Relevansinya dalam penelitian ini muncul pada pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan dengan adanya komunikasi dan interaksi dalam belajar kelompok. Peserta didik yang pandai bisa mengajari peserta didik yang kurang pandai sehingga kemampuan para peserta didik bisa merata. Problem posing merupakan model pembelajaran yang mengharuskan siswa menyusun pertanyaan sendiri atau memecah suatu soal menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih sederhana yang mengacu pada penyelesaian soal tersebut. Dalam pembelajaran matematika, problem posing (pengajuan soal) menempati posisi yang strategis.
Siswa harus menguasai materi dan urutan penyelesaian soa secara mendetil. Hal tersebut akan dicapai jika siswa memperkaya khazanah pengetahuannya tak hanya dari guru melainkan perlu belajar secara mandiri. Download ptk matematika smp kelas 9 doc. Komunikasi pada dasarnya suatu konsep yang multimakna. Makna komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan bedasarkan; pertama, sebagai proses sosial, kedua, sebagai peristiwa, ketiga, sebagai ilmu dan ke empat sebagai kiat atau keterampilan. Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk memberitahu, pendapat, atau perilaku baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Di dalam berkomunikasi tersebut harus dipikirkan bagaimana caranya agar pesan yang disampaikan seseorang itu dapat dipahami oleh orang lain.
Di dalam proses pembelajaran matematika di kelas, komunikasi gagasan matematika bisa berlangsung antara guru dengan siswa, antara buku dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa. Setiap kali mengkomunikasikan gagasan-gagasan matematika, harus menyajikan gagasan tersebut dengan suatu cara tertentu. Ini merupakan hal yang sangat penting, sebab bila tidak demikian, komunikasi tersebut tidak akan berlangsung efektif.
Gagasan tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan orang yang diajak berkomunikasi dan harus mampu menyesuaikan dengan sistem representasi yang digunakan. Tanpa itu, komunikasi hanya akan berlangsung dari satu arah dan tidak mencapai sasaran. Pemilihan model pembelajaran ini dirasa juga sesuai dengan teori belajarnya Jean Piaget yang berpendapat bahwa perkembangan kognitif sebagai suatu proses dimana anak secara aktif membangun system makna dan pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka. Selain itu pemilihan model pembelajaran ini juga sesuai teori belajar yang dikemukakan oleh Comb. Teori ini mengemukakan apa bila ingin merubah perilaku seseorang maka harus membuka keyakinan atau pandangannya.
Secara umum ahli humanisme mengemukakan bahwa belajar diperlukan dua hal yaitu pemerolehan informasi baru dan personalisasi informasi tersebut pada individu. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan Classroom Action Research (CAR).
Kegiatan penelitian inni bertujuan untuk melakukan suatu pendekatan terhadap proses pendidikan dan menganggapnya sebagai suatu kesatuan pelatihan yang memandang seorang guru sebagai hakim terbaik terhadap keseluruhan pengalaman pembelajaran ptk matematika kelas 9 terbaru Dalam penelitian tindakan kelas ini dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. CONTOH LENGKAP PTK PAI KELAS VIII SMP-Menghadapi kondisi moral siswa yang semakin memprihatinkan seperti sekarang banyak kasus pemerkosaan yang dilakukan anak pada usia sekolah kami tertarik untuk memberikan contoh (PTK) penelitian tindakan kelas PAI SMP/MTs untuk menemukan suatu cara atau teknik pembelajaran yang didukung oleh media pembelajaran sehingga siswa kelas VIII SMP dapat terlibat secara aktif dan dapat meningkatkan hasil nilai pendidikan agama islam yang memuaskan. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran pokok yang tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk dapat menguasai berbagai kajian keislaman. Di dalam pembelajaran guru dituntut mampu mebuat penelitian tindakan kelas PAI SMP kelas 8 Saat ini banyak siswa yang menyukai belajar PAI. Pendidikan PAI dibutuhkan untuk mejaga moral siswa. Contoh Lengkap PTK PAI Kelas VIII SMP dan MTs anda dapat membuat materi pembelajaran kepada siswa secara terperinci. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ptk pendidikan agama islam smp: (1) Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI pada materi macam-macam sujud (sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah) melalui skripsi ptk pai smp model pembelajaran Everyone Is A Teacher Here (2) Bagaimana efektifitas strategi pembelajaran berbasis PAIKEM tipe Everyone Is A Teacher Here dan peningkatan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI kelas VIII 2 di SMP xxx.
Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik kelas VIII 2 SMP xxx. PTK MATEMATIKA SMP KELAS 8 DOC-Jika anda tertarik dengan Contoh PTK Penelitian tindakan Kelas Matematika SMP, silahkan menghubungi kami. Kami siap memberikan anda kesempatan untuk melakukan pemilihan judul judul ptk sebelum membeli. Dan kami pun berharap PTK Matematika SMP berformat DOC/dokumen word dapat membatu kenaikan pangkat anda. Halooo pembaca semua Saat ini kami akan tawarkan kepada bapak ibu guru yang menginginkan referensi PTK Matematika. Penawaran PTK SMP Kelas 8 ini kami berikan dengan harga yang sangat terjangkau.
Kondisi laporan PTK Matematika SMP sudah dalam bentuk ms word DOC dan siap untuk di edit. Download PTK Matematika SMP Doc ABSTRAK Penggunaan Alat Peraga dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Luas Permukaan dan Volum Bangun Ruang di kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang. Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi pada materi luas dan volum bangun ruang dan untuk mengetahui dapat tidaknya penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada materi luas dan volum bangun ruang di kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang. Ptk matematika smp kelas 8 Bangun ruang merupakan salah satu materi kelas VIII.3 yang sulit diterima oleh peserta didik, hal ini disebabkan karena rendahnya pemahaman materi, kurang berminatnya peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika, dan masih banyak ditemukan peserta didik di SMP Negeri 3 Empang Al-Qur’an tidur pada saat pelajaran. Pada materi bangun ruang, peserta didik kesulitan dalam memahami maksud gambar dan bagian-bagiannya, kesulitan untuk mengingat rumus-rumus dan masih bingung menentukan rumus bangun ruang. PTK format DOC Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Pelaksanaan penelitian dibagi dalam tiga siklus yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II.
Pada pra siklus, hasil belajar peserta didik diperoleh dari 1 tahun yang lalu. Untuk keaktifan peserta didik dalam prasiklus ini, peneliti juga melakukan observasi keaktifan peserta didik di kelas VIII.3 pada sub materi sifat-sifat dan jaring-jaring bangun ruang.
Pada prasiklus guru belum menggunakan alat peraga dengan metode demonstrasi. Pada siklus I dan II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil pengamatan dan refleksi akan dijadikan bahan rujukan untuk pelaksanaan siklus berikutnya. Sehingga proses dan hasil pelaksanaan siklus berikutnya diharapkan akan lebih baik dari siklus sebelumnya.
Dari tiap siklus akan diukur keaktifan, hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar peserta didik. PTK Tahun Pelajaran 2016 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pra siklus diperoleh rata-rata hasil belajar dan ketuntasan belajar pada pra siklus adalah 57,14 dan 53,57%, sedangkan presentase keaktifan peserta didik adalah 41,96%. Setelah dilakukan siklus I nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 70,18 dan ketuntasan 60,71%, sedangkan presentase keaktifan peserta didik adalah 56,43%. Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran siklus I masih perlu diperbaiki agar terjadi peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yakni nilai rata-rata kelas 6.0 dengan ketuntasan klasikal 75%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas yang dicapai sebesar 85,36 dan ketuntasan 82,14%. Sedangkan presentase keaktifan peserta didik adalah 79,55%. Hasil pada siklus II menunjukkan peningkatan daripada siklus sebelumnya dengan indikator keberhasilan sudah terpenuhi.
Download PTK. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik SMP Negeri 3 Empang kelas VIII.3 tahun pelajaran 2015/2016 pada materi luas dan volum bangun ruang. proposal ptk matematika smp kelas 7 Contoh PTK Matematika SMP Kelas 8 Pdf BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan diharapkan manusia dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kreatifitasnya. Keberhasilan di bidang pendidikan sangat ditentukan dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, peserta didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih metode pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. laporan ptk matematika smp kelas 7 doc Matematika merupakan suatu ilmu yang memiliki obyek abstrak, untuk keperluan penyampaian obyek-obyek matematika yang abstrak kepada peserta didik diperlukan suatu sistem penyampaian materi/obyek matematika. Sistem penyampaian ini, harus mempertimbangkan kesiapan/kematangan, kemampuan serta tingkat pengembangan intelektual peserta didik.
Contoh PTK Pdf. Meskipun kurikulum sudah sering diganti, tetapi saat ini di SMP Negeri 3 Empang pembelajarannya masih menggunakan metode ceramah. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII.3 di sekolah tersebut pada tanggal 11 Oktober 2015, menyatakan bahwa tidak sedikit peserta didik yang sulit untuk memahami pelajaran matematika.
Bangun ruang merupakan salah satu materi kelas VIII.3 yang sulit diterima oleh peserta didik, hal ini disebabkan karena rendahnya pemahaman materi, kurang berminatnya peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika dan masih banyak ditemukan peserta didik tidur pada saat pelajaran. Dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 3 Empang, khususnya pada materi bangun ruang, peserta didik kesulitan dalam memahami maksud gambar dan bagian-bagian dari bangun ruang, kesulitan untuk mengingat rumus-rumus bangun ruang dan masih bingung menentukan rumus bangun ruang dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru yang diakibatkan karena terlalu banyaknya rumus bangun ruang dan keabstrakan materi tersebut. Hal ini mengakibatkan hasil belajar peserta didik yang nilai rata-ratanya masih di bawah 6,0. Padahal batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan untuk materi bangun ruang di SMP Negeri 3 Empang adalah 6,0. Ptk smp pdf, Untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik, maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat membantu peserta didik untuk memahami dengan jelas jalannya suatu konsep pembelajaran dan mengkonkretkan materi yang abstrak. Pemilihan metode dan media pembelajaran dirasakan mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar khususnya pada materi bangun ruang, karena penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
Pembelajaran perlu dilakukan sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru serta lebih menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Faktor guru dan cara mengajarnya tidak dapat terlepas dari ada tidaknya dan cukup tidaknya alat-alat pembelajaran yang tersedia di sekolah. Sekolah yang cukup memiliki alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan cara mengajar yang baik dari gurunya, kecakapan guru dalam memanfaatkan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar peserta didik. Penelitian tindakan kelas kelas 8 Pembelajaran matematika pada materi bangun ruang sangat dibutuhkan kemampuan abstraksi dari peserta didik untuk mempelajarinya. Materi yang abstrak memerlukan dukungan media yang mampu mengkonkretkan materi, karena tidak mudah untuk membayangkan benda dalam bangun ruang yang hanya dituangkan dalam penampang bangun datar. Sehingga urutan yang terstruktur dalam proses perangkaian untuk menjadi bangun ruang sangat membantu dalam menganalogkan proses terbentuknya bangun ruang.
Penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi dapat merangsang peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Karena dengan alat peraga rasa ingin tahu peserta didik semakin bertambah sehingga peserta didik dapat memperhatikan penjelasan tentang materi yang disampaikan, ada kemauan untuk mencatat penjelasan dari guru, aktif bertanya, berani menjawab soal dan mampu mengerjakan tugas yang telah diberikan. Sehubungan dengan hal ini, maka penggunaan alat peraga dengan metode demonstrasi dapat digunakan sebagai jembatan guna mengatasi kesulitan dalam mempelajari materi bangun ruang. Download contoh ptk matematika Metode demonstrasi merupakan suatu metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sedangkan alat peraga matematika adalah suatu perangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep¬konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika.
Dengan menggunakan alat peraga pada materi bangun ruang, peserta didik dapat memperagakan atau mempertunjukan proses terbentuknya bangun ruang dan rumus-rumus bangun ruang. Alat peraga ini merupakan alat bantu dengan tiga dimensi yaitu alat bantu pembelajaran yang dapat dimanipulasi. Metode dan media pembelajaran (alat peraga) ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Dengan menggunakan alat peraga dan metode demonstrasi ini diharapkan peserta didik akan terlihat aktif dalam mempelajari materi Bangun Ruang, sehingga akan berdampak pada hasil belajar yang meningkat. Dengan demikian, berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka judul yang dipilih adalah ”PENGGUNAAN ALAT PERAGA DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI LUAS DAN VOLUM BANGUN RUANG DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 3 EMPANG”. Proposal ptk matematika B.
Penegasan Istilah Adapun hal-hal yang perlu dijelaskan hingga berbentuk suatu pengertian yang utuh sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari judul penelitian tersebut antara lain. Penerapan adalah pemanfaatan, perihal, mempraktikkan. Alat peraga adalah alat-alat atau perlengkapan yang digunakan oleh seorang guru dalam mengajar.
Dalam penelitian ini, alat peraga yang dimaksud adalah alat peraga dimensi tiga yang berbentuk kubus, balok, prisma dan limas. Metode demonstrasi adalah suatu metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Meningkatkan: menaikkan, mempertinggi. Keaktifan: keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya dinamis dan bertenaga; giat melakukan sesuatu. Sedangkan keaktifan: kegiatan; kesibukan.
Yang dimaksud dengan keaktifan disini adalah peserta didik memperhatikan penjelasan guru, menyalin penjelasan yang telah disampaikan, aktif bertanya, menjawab pertanyaan guru dan mengerjakan tugas yang telah diberikan guru. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan belajar. Dalam penelitian ini, peserta didik dinyatakan berhasil apabila dalam materi luas permukaan dan volum bangun ruang rata-rata nilai hasil tes di atas hasil ketuntasan yaitu 6,0 dan ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika prosentase peserta didik yang tuntas belajar atau nilai peserta didik lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah peserta didik di kelas 7. Materi pokok bangun ruang merupakan materi SMP kelas VIII.3 semester II. Adapun standar kompetensinya adalah memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya serta menentukan ukuran-ukurannya. Sedangkan kompetensi dasarnya adalah menghitung luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma dan limas. Jadi, penelitian dengan judul ”Penggunaan Alat Peraga dengan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar pada Materi Luas dan Volum Bangun Ruang”, berarti dalam penelitian akan berusaha memberikan upaya dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada materi luas dan volum bangun ruang dengan cara merubah metode pengajarannya.
Yang awalnya hanya menggunakan metode ceramah, namun kali ini akan menerapkan alat peraga dengan metode demonstrasi. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dimunculkan rumusan masalah sebagai berikut.
Bagaimanakah penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi pada materi luas dan volum bangun ruang Kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang? Bagaimanakah keaktifan dan hasil belajar peserta didik SMP Negeri 3 Empang pada materi luas dan volum bangun ruang setelah diterapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi? Tujuan Penelitian Penelitian tindakan berbasis kelas yang akan dilaksanakan ini mempunyai tujuan sebagai berikut. Menemukan langkah-langkah pembelajaran matematika dengan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi pada materi luas dan volum bangun ruang kelas Kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang. Pembelajaran dengan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada materi bangun ruang kelas Kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian tindakan kelas yang diharapkan adalah.
Bagi peserta didik SMP Negeri 3 Empang a. Meningkatkan aktifitas belajar peserta didik. Hasil belajar peserta didik kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang, dalam mata pelajaran matematika khususnya pada materi luas dan volum bangun ruang dapat meningkat.
Bagi guru SMP Negeri 3 Empang a. Membantu guru dalam memvisualisasikan pelajaran matematika yang sifatnya sangat abstrak dalam bentuk konkret. Mendapatkan gambaran yang jelas tentang upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik dalam materi luas dan volum bangun ruang dengan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang. Bagi pihak sekolah Dengan hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran dan kinerja guru sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik dan kualitas sekolah akan semakin meningkat. Bagi Peneliti a. Memberikan wawasan baru kepada peneliti tentang cara yang efektif dalam menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi.
Mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau action research secara sederhana action research dapat diartikan sebagai kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara melakukan tindkan secara kolaboratif dan partisipasif. “Kolaborasi adalah adanya kerjasama antara berbagai disiplin ilmu, keahlian dan profesi dalam memecahkan masalah, merencanakan, melaksanakan kegiatan, dan melakukan penilaian akhir”. Disini kolaborasi menjadi hal yang penting dalam penelitian tindakan kelas (PTK).
Sebab salah satu ciri khas PTK adalah adanya kolaborasi atau kerjasama antara praktisi dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan tindakan (action). download ptk matematika smp doc. Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Empang. Adapun subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII.3. Jumlah peserta didik dalam kelas tersebut adalah 25 peserta didik. contoh ptk matematika smp pdf, C.
Tempat Pelaksanaan dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Empang. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari dan Maret tahun 2016. Kolaborator dan Pelaksana Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas adalah orang yang membantu untuk mengumpulkan data-data tentang penelitian yang dikerjakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini adalah guru matematika kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang dengan satu teman yang mengambil dokumentasi pembelajaran pada tiap siklus. Sedangkan pelaksana adalah orang yang menerapkan pembelajaran yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini pelaksana pembelajaran adalah peneliti sendiri.
Metode Pengumpulan Data 1. Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, guru, dan peneliti. Jenis data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif yang terdiri dari. Data tentang pelaksanaan pembelajaran oleh guru. Data tentang keaktifan peserta didik. Data tentang hasil evaluasi belajar peserta didik. proposal ptk matematika smp kelas 7 3.
Cara pengambilan data 1. Interview (wawancara) Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara sebagai observasi awal sebelum mengadakan penelitian untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Dokumentasi Dokumentasi dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama-nama peserta didik yang akan menjadi sampel dalam penelitian dan untuk mendapatkan data nilai serta rekaman kegiatan pada saat pembelajaran dalam bentuk gambar. ptk matematika smp kelas 9 doc, 3. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam belajar matematika khususnya pada materi luas dan volum bangun ruang. Lembar kerja Lembar kerja berupa soal-soal yang berkaitan dengan materi luas dan volum bangun ruang yang diberikan peserta didik pada siklus I dan siklus.
Lembar kerja juga dipakai untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Observasi/pengamatan Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan evaluasi dengan jalan pengamatan secara langsung menggunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan ini digunakan untuk pengambilan data guru selama proses kegiatan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan skenario pembelajaran dalam menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi dan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. ptk matematika smp kelas 8 pdf, F. Metode Penyusunan Instrumen 1. Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Penbelejaran (RPP) pada siklus I dan siklus II dibuat berdasarkan format yang disyaratkan dalam KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran matematika materi Luas dan Volum Bangun Ruang dengan penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi.
Lembar observasi Lembar observasi disusun untuk melihat aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik dan pendidik selama proses pembelajaran, untuk melihat sejauh mana pelaksanaan pembelajaran apakah sudah sesuai dengan RPP atau belum. Lembar observasi dibuat dalam dua bentuk yaitu lembar observasi untuk peserta didik dan lembar observasi untuk pendidik.
Tugas individu Tugas Individu diberikan di akhir pembelajaran dan dikerjakan di dalam kelas yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik dapat menyerap materi yang dipelajari selama proses pembelajaran. Tugas Individu juga diberikan dalam bentuk soal uraian 4. Evaluasi Akhir Evaluasi akhir dilakukan pada akhir siklus I, dan siklus II. Evaluasi akhir pada siklus I dipakai untuk mengukur keberhasilan sementara pembelajaran dengan penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi, yang dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus dan sebagai evaluasi untuk refleksi siklus II.
Sedangkan evaluasi pada siklus II untuk melihat keberhasilan penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi. Rancangan Penelitian ptk matematika smp kelas 8, semester 2 Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tentang hal-hal yang terjadi di kelompok sasaran dan hasilnya langsung dapat diimplementasikan pada kelompok yang bersangkutan dengan ciri utama adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Dalam pelaksanaannya peneliti akan berkolaborasi dengan guru mata pelajaran. Peneliti sebagai pelaku penelitian dan guru mata pelajaran menjadi pengamat. Pada pelaksanaannya terdapat beberapa kegiatan yang terangkum dalam beberapa siklus. Pelaksanaan penelitian ini dengan model yang dibuat oleh John Elliot.
Sebagaimana gambar di bawah ini. laporan ptk matematika smp kelas 7 doc, Penelitian ini dilakukan berdasarkan pra siklus dan siklus, yang terdiri atas dua siklus yang direncanakan. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dengan pro sedur sebagai berikut. Pra Siklus Dalam pra siklus ini peneliti mewawancarai guru matematika kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang khususnya pada materi luas dan volum bangun ruang dan meminta data hasil kegiatan pembelajaran materi luas dan volum bangun ruang peserta didik kelas VIII2 tahun pelajaran 2015/2016. Sesuai hasil wawancara, pelaksanaan pembelajaran pada materi luas dan volum bangun ruang di kelas VIII.3 di SMP Negeri 3 Empang tahun pelajaran 2015/2016 masih menggunakan metode konvensional dan peserta didik kurang aktif dalam mengikuti pelajaran. Untuk mengetahui tingkat keaktifan peserta didik, peneliti akan mengamati pembelajaran matematika pada sub materi unsur-unsur dan jaring-jaring bangun ruang, yang dalam pembelajarannya belum menggunakan alat peraga Dimensi Tiga dan metode demonstrasi.
Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran yang menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode demonstrasi pada siklus I dan siklus II. Siklus I judul ptk matematika smp kurikulum 2013 pelaksanaan siklus I dari penelitian tindakan kelas ini dimulai pada 24 Februari 2016 sampai dengan 03 Maret 2016 dengan mengambil tempat di VIII.3.
Tabel 2 Jadwal kegiatan siklus I sebagai berikut: No Hari dan Tanggal Waktu Kelas Kegiatan 1 24 Februari 2016 07.00 – 08.20 VIII.3 Pembelajaran materi luas permukaan kubus dan balok 2 26 Februari 2016 10.00 – 11.20 VIII.3 Pembelajaran materi luas permukaan limas dan prisma 3 03 Maret 2016 07.00 – 08.20 VIII.3 Evaluasi siklus I dan pendalaman materi 1) Perencanaan Dalam tahap perencanaan hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut. A) Peneliti menentukan peserta didik yang akan menjadi obyek penelitian. B) Peneliti mempersiapkan materi luas permukaan bangun ruang, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). contoh ptk matematika smp pdf c) Peneliti menyiapkan alat peraga bangun ruang, yaitu alat peraga Dimensi Tiga. D) Menyusun lembar kegiatan peserta didik yang berkaitan dengan materi luas permukaan bangun ruang. E) Menyiapkan lembar kerja observasi yaitu pengamatan terhadap kegiatan belajar peserta didik (keaktifan) di kelas dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru. F) Menyiapkan absensi untuk melihat dan mengamati keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dengan penggunaan alat peraga Dimensi Tiga dan metode demonstrasi. 2) Tindakan Peneliti dengan didampingi guru mitra melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Dimensi Tiga dan metode demonstrasi pada siklus I ini secara garis besar adalah sebagai berikut h) Guru membuka pelajaran kemudian mengontrol kehadiran peserta didik. I) Guru memberikan apersepsi tentang materi luas permukaan bangun ruang dengan mengaplikasikan materi dalam kehidupan sehari-hari. download ptk matematika smp doc j) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran luas permukaan bangun ruang. K) Guru menjelaskan pada peserta didik bahwa akan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dengan metode pembelajaran demonstrasi pada materi luas permukaan bangun ruang.
L) Guru membagikan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) pada peserta didik yang dikerjakan pada saat guru melakukan demonstrasi. M) Guru menjelaskan materi luas permukaan bangun ruang dengan mendemonstrasikan alat peraga Dimensi Tiga. Contoh proposal matematika n) Peserta didik menyimpulkan rumus luas permukaan bangun ruang dengan bimbingan guru. O) Guru memberikan latihan sebagai bentuk koreksi dan evaluasi dalam pembelajaran luas permukaan bangun ruang untuk diselesaikan secara individu.
P) Guru memberikan tes formatif sebagai tes akhir siklus I pada materi luas permukaan bangun ruang. 3) Pengamatan a) Guru secara partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran. B) Guru mengamati setiap kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik.
C) Guru memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keaktifan. D) Guru mengamati adakah permasalahan yang dihadapi peserta didik, pada bagian-bagian mana mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. Judul proposal ptk matematika e) Guru mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah di atas ketuntasan belajar. F) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian.
4) Refleksi a) Secara kolaboratif, guru dan peneliti menganalisis dan mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki untuk siklus II nantinya. Ptk matematika kelas 8 b) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I b. Siklus II Pelaksanaan siklus II dari penelitian tindakan kelas ini dimulai pada 05 Maret 2016 sampai dengan 10 Maret 2016 dengan mengambil tempat yang sama dengan siklus I. Tabel 3 kelas 8 smp semester 2 Jadwal kegiatan siklus II sebagai berikut: No Hari dan Tanggal Waktu Kelas Kegiatan 1 05 Maret 2016 10.00 – 11.20 VIII.3 Pembelajaran materi volum kubus dan balok 2 09 Maret 2016 07.00 – 08.20 VIII.3 Pembelajaran materi volum limas dan prisma 3 10 Maret 2016 10.00 – 10.40 VIII.3 Evaluasi siklus II 1) Perencanaan Untuk pelaksanaan siklus II secara teknis sama dengan siklus I.
Langkah- langkah dalam siklus II ini yang perlu ditekankan dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi adalah sebagai berikut: a) Penyempurnaan pelaksanaan siklus I. B) Penyusunan perencanaan kegiatan siklus II. C) Penyiapan materi untuk kegiatan siklus II dengan materi volum bangun ruang.
2) Pelaksanaan a) Melaksanakan KBM sesuai dengan rencana tindakan siklus II. B) Metode pembelajaran sama dengan pembelajaran pada siklus I. 3) Pengamatan Guru dan peneliti melakukan pengamatan yang sama pada siklus II. 4) Refleksi Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk menyempurnakan pembelajaran dengan menerapkan alat peraga Dimensi Tiga dan metode demonstrasi yang diharapkan dapat menumbuhkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. TEKNIK ANALISIS DATA Data hasil pengamatan penelitian ini dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dengan metode demonstrasi.
Data penelitian yang terkumpul, setelah ditabulasi kemudian dianalisis untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun langkah-langkahnya adalah: 1.
Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif persentase. Nilai yang diperoleh dirata-rata untuk ditemukan keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Menghitung rata-rata. Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus: Keterangan: x = rata-rata nilai. x = jumlah seluruh nilai. N = jumlah peserta didik. Menghitung Ketuntasan Belajar Klasikal Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan: Ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika prosentase peserta didik yang tuntas belajar atau nilai peserta didik lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah seluruh peserta didik di kelas.
Data kualitatif data yang berupa informasi berbentuk kalimat. Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dengan metode demonstrasi. Keberhasilan dalam pembelajaran ditandai dengan semakin meningkatnya keaktifan yang diperoleh melalui hasil belajar. Perhitungan persentase pengelolaan pembelajaran oleh guru: b. Perhitungan persentase keaktifan peserta didik.
Download penelitian tindakan kelas doc I. INDIKATOR KEBERHASILAN 1. Indikator keaktifan dalam penelitian ini adalah apabila keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran meningkat ditandai dengan 75% peserta didik aktif dalam pembelajaran.
Tercapainya tujuan yang kedua yaitu meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII.3 SMP Negeri 3 Empang dalam materi luas dan volum bangun ruang, yang ditandai dengan rata-rata nilai hasil tes di atas hasil ketuntasan yaitu 6,0 dan ketuntasan belajar klasikal dinyatakan berhasil jika prosentase peserta didik yang tuntas belajar atau nilai peserta didik lebih besar atau sama dengan 75% dari jumlah peserta didik di kelas.contoh ptk matematika smp. Judul PTK Matematika SMP Kelas 8 Kurikulum 2013 DAFTAR PUSTAKA Abdurrohman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, edisi revisi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004. Ali, Muhammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2004.
Al Barry, Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 1994. Al-Maragi, Ahmad Musthofa, Terjemah Tafsir Al-Maragi, Semarang: PT. Toha Putra, 1992.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, Cet. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008. Departemen Agama RI, Al-Qur¶an dan Terjemahannya, Jakarta: PT. Bumi Restu, 1975. Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.Balai Pustaka,2005.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Hasil Karya Mahasiswa, Mata Kuliah Workshop Pendidikan Matematika, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008. Hidayah, Isti, (Analisis Kurikulum Matematika Madrasah Ibtidaiyah (MI)), Modul Matematika; Training Of Trainer (TOT) Pembuatan dan Pemanfaatan Alat Peraga Bagi Guru Pamong KKG MI Provinsi Jateng, (Semarang: MDC Jateng, 2007.
Hudaya, Herman, Strategi Belajar Matematika, Malang: Angkasa Raya, 1990. Isti dan Sugiarto, Media Visual (Alat Peraga) Pembelajaran Matematika di Madrasah ibtidaiyyah, Modul Matematika; Training Of Trainer (TOT) Pembuatan dan Pemanfaatan Alat Peraga bagi Guru Pamong KKG MI Provinsi Jateng, Semarang: MDC Jateng, 2007. Karwati, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Implementasi Metode Demonstrasi dengan Menggunakan Alat Peraga Tangram pada Pokok Bahasan Luas Bangun Datar di Kelas V SDN SaptamargaI A Jl.
Tamtama Barat VI RT 07/R W 09 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Semarang: Universitas Negeri Semarang, Fakultas MIPA, 2006. Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008., Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008. Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Ningsih, Sri Wahyu, Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik dalam Menyelesaikan Soal Pengurangan dengan Teknik Meminjam Bilangan 50 sampai 100 menggunakan Metode Demonstrasi dengan Memanfaatkan Alat Peraga Kantong Nilai Tempat Pada Siswa kelas 1 Semester I SD Tembalang 01 Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Tahun Pelajaran 2006/200 7, Semarang: Universitas Negeri Semarang, Fakultas MIPA, 2006. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009. Sitorus, Ronald, Bimbingan Pemantapan Matematika SMP/MTs, Bandung:CV.Yrama Widya, 2007. Skinner, Charles E., Educational Psychologi, Tokyo: Maruzen Company LTD, 1958.
Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: CV. Widya Karya, 2009. Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo, 2008. Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 1996. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. Suhito, (strategi Pembelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah(MI)), Modul Matematika;Training of trainer (TOT) Pembuatan dan Pemanfaatan Alat Bagi Guru Pamong KKG MI Provinsi Jateng, Semarang: MDC Jateng, 2007.
Sukmadinata, Nana Syaodah, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004. Suyitno, Amin, Bahan Pelatihan Pelatihan Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Pelajaran Matermatika di SMP: Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP, Semarang: UNNES, 2005. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya, 2006. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007.
Uno, Hamzah B., Model-model Pembelajaran, Jakarta: Bumi aksara, 2008.